166 pelajar Malaysia dari Indonesia jalani proses kuarantin di IAB

166 pelajar Malaysia dari Indonesia jalani proses kuarantin di IAB
Bas yang membawa 166 pelajar Malaysia dari Indonesia memasuki Institut Aminuddin Baki, Nilai pada petang Khamis. - Foto Astro AWANI
NILAI: Seramai 166 orang pelajar Malaysia dari Indonesia tiba di Pusat Pemantauan (Surveillance Centre) di Institut Aminuddin Baki (IAB) di Nilai hari ini.

Kesemua pelajar itu tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) pagi tadi sebelum dibawa menaiki tiga bas Polis Diraja Malaysia (PDRM) dan dua buah bas Jabatan Bomba dan Penyelamat (JBPM) ke institut itu.

Kumpulan pertama tiba di pusat itu sekitar jam 2.00 petang manakala kumpulan kedua tiba pada jam 3.16 petang

COVID-19: Tolong duduk diam dalam rumah - PM

KUALA LUMPUR: 

Just stay at home. Demikian nasihat, Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin yang meminta rakyat Malaysia untuk berada di rumah dan meluangkan masa bersama anak, isteri dan ahli keluarga.


"Tidak perlu keluar ke mana-mana, dengan cara ini anda terhindar daripada jangkitan COVID 19 dan penularan wabak ini InsyAllah dapat dibendung.
"Inilah tujuan sebenar Perintah Kawalan Pergerakan yang dilaksanakan kerajaan. Bukan untuk membolehkan anda balik ke kampung, penuhi jemputan kenduri, beli belah di pasar raya, bersiar di taman atau bercuti di tempat peranginan.
"Tujuan (Perintah Kawalan Pergerakan) ialah supaya anda duduk di rumah.
“Stay at home and protect yourself dan your family (Duduk di rumah dan lindungi diri anda dan keluarga)," katanya dalam perutusan khas yang disiarkan secara langsung di stesen televisyen di sini, hari ini.





Perhimpunan Bulan Februari 2020 IAB
Pusat Konsultasi dan Pembangunan Organisasi Pendidikan

Khalifah

Ayat-Ayat Tentang Kepemimpinan
Penulis: Imam Bukhari [27/3/2013]

Ayat-Ayat Tentang Kepemimpinan

Imam Bukhari


Pemimpin dan kepemimpinan merupakan persoalan keseharian dalam kehidupan bermasyarakat, berorganisasi/ berusaha, berbangsa dan bernegara. Kemajuan dan kemunduran masyarakat, organisasi, usaha, bangsa dan megara antara lain dipengaruhi oleh para pemimpinnya. Oleh karena itu sejumlah teori tentang pemimpin dan kepemimpinan pun bermunculan dan kian berkembang.

Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, telah meletakkan persoalan pemimpin dan kepemimpinan sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya.

Beberapa pedoman atau panduan telah digariskan untuk melahirkan kepemimpinan yang diredhai Allah SWT, yang membawa kemaslahatan, menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak.

Sejarah Islam telah membuktikan pentingnya masalah kepemimpinan ini setelah wafatnya Baginda Rasul. Para sahabat telah memberi penekanan dan keutamaan dalam melantik pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak seharusnya dibiarkan tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada Islam tanpa jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa taat”.

Allah SWT telah memberi tahu kepada manusia, tentang pentingnya kepemimpinan dalam islam, sebagaimana dalam Al-Quran kita menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan.


 وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة:30

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al Baqarah: 30).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang mandat Allah SWT untuk mengembang amanah dan kepemimpinan di muka bumi. 


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاًً (النساء:59

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa: 59).

Ayat ini menunjukan ketaatan kepada ulil amri (pemimpin) harus dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT dan rasulnya.

Yahya (2004:14) mengkaji ayat ini dengan berpendapat bahwa Kata “al-amr” dalam ayat itu artinya: urusan, persoalan, masalah, perintah. Pemimpin merupakan cermin masyarakat yang dipimpinnya serta ia selalu dekat dan bersama dengan masyarakatnya dalam suka mahupun duka.


يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ (ص:26

”Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Qs Shad: 26).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa: salah satu tugas dan kewajiban utama seorang khalifah adalah menegakkan hukum secara Al-Haq. Seorang pemimpin tidak boleh menjalankan kepemimpinannya dengan mengikuti hawa nafsu. Karena tugas kepemimpinan adalah tugas fi sabilillah dan kedudukannya sangat mulia.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts

Surely silence can sometimes be the most eloquent reply.